ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh kompetensi pegawai, kompensasi,
serta ketersediaan fasilitas kerja terhadap kinerja pegawai pada Dinas Perhubungan Kabupaten
Kubu Raya, baik secara langsung maupun melalui kepuasan kerja sebagai variabel perantara.
Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode survei. Pengumpulan data
dilakukan secara daring melalui Google Form dan disebarkan kepada seluruh pegawai yang
berjumlah 100 orang, dengan 100 kuesioner yang dinyatakan valid untuk dianalisis. Pengolahan
dan analisis data dilakukan dengan pendekatan Structural Equation Modeling–Partial Least
Square (SEM-PLS) menggunakan perangkat lunak SmartPLS versi 3.0.
Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) kompetensi pegawai dan kompensasi secara
signifikan memengaruhi kepuasan kerja; (2) ketersediaan fasilitas kerja tidak menunjukkan
pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja; (3) kompetensi dan fasilitas kerja memiliki
pengaruh langsung yang signifikan terhadap kinerja pegawai; (4) kompensasi tidak memberikan
dampak yang signifikan terhadap kinerja pegawai; (5) kepuasan kerja tidak terbukti berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja pegawai; serta (6) seluruh jalur tidak langsung yang melalui
kepuasan kerja tidak menunjukkan hubungan yang signifikan secara statistik. Dengan demikian,
kepuasan kerja tidak berperan sebagai variabel mediasi dalam hubungan antara kompetensi,
kompensasi, dan fasilitas kerja terhadap kinerja. Temuan ini mengindikasikan bahwa peningkatan
kinerja pegawai lebih efektif dilakukan melalui peningkatan kompetensi serta penyediaan fasilitas
kerja yang memadai, tanpa bergantung pada tingkat kepuasan kerja sebagai faktor antara.
Kata kunci : disiplin kerja, kompensasi, kepemimpinan inklusif, motivasi, kinerja karyawan